Disini saya akan membahas tentang Tips dalam Memilih Software Recording , berarti termasuk juga software untuk Mixing dan Mastering juga.Hal ini penting sekali diketahui sebelum anda memutuskan untuk membeli software, supaya tidak salah membeli.Seperti sebelumnya, saya akan mencoba menerangkannya dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh para pemula .
Sebelum membeli anda harus punya dulu target, artinya tujuan dan rencana anda membeli software itu untuk apa?
Apakah untuk pemakaian pribadi seperti membuat demo saja, atau membuat home recording yang Semi - Pro atau membuat Studio Rekaman Professional yang juga akan disewakan untuk siapa saja.
Dengan mempunyai target seperti itu berarti anda juga harus membeli software sesuai dengan kebutuhannya nanti.
Contoh sederhana : Jika tujuannya anda akan membuat Studio Rekaman Professional maka anda minimal harus membeli Software Rekaman sekelas Cubase bukan CoolEdit atau Soundforge.
Sebelum saya bahas lebih dalam lagi, ada baiknya kita mengenali dulu jenis - jenis software Recording yang ada.
Secara umum Sofware Recording atau Recording Software dibagi menjadi 4 macam,yaitu :
1. Digital Audio Workstation / DAW .
2. Plug Ins.
3. Virtual Instrument.
4. Sound Sample atau Sound Bank.
Penjelasannya :
DAW adalah merupakan software primer atau utama yang harus dimiliki paling awal sebelum anda menambahkan dengan software lainnya.Software lainnya adalah sebagai pelengkap dan penunjang dari DAW yang ada.
Pengertian DAW secara umum adalah merupakan software untuk melakukan kegiatan Recording, Mixing dan Mastering termasuk juga Editing.
DAW yang berkualitas biasanya memiliki hampir semua fitur untuk melakukan semua hal itu hanya saja ketika melakukan Mixing dan Mastering seringkali ditambah dengan software yang memang dibuat khusus untuk memperbagus hasil Mixing dan Mastering itu.
Contoh DAW yang paling sesuai digunakan untuk keperluan Pribadi adalah Cubase SX dan Sonar, karena tidak terlalu membutuhkan Spesifikasi Komputer yang tinggi serta merupakan langkah awal yang bagus untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi jika suatu saat nanti anda bermaksud untuk meng UpGrade atau meningkatkan kemampuan fasilitas rekaman yang anda punya.
Contoh DAW yang cocok untuk keperluan Home Recording adalah Cubase 5 dan Protools LE & M Powered, sebelumnya ada versi Cubase dibawah itu.
Cubase 5 memerlukan Spesifikasi komputer yang lebih tinggi dibanding dengan Cubase SX atau Sonar tapi tentu juga mempunyai kualitas yang lebih baik pula.
Contoh DAW untuk pemakaian rekaman Semi Pro dan Pro adalah Nuendo dan Protools HD. Nuendo & Protools HD banyak sekali digunakan di studio - studio Rekaman Digital Professional.
Nuendo & Protools HD membutuhkan Spesifikasi Komputer yang cukup tinggi dan lebih tinggi lagi lebih baik jika akan digunakan untuk kebutuhan rekaman Professional.
Kualitas atau hasilnya sudah pasti lebih bagus dari yang lainnya.
Jadi semakin bagus dan tinggi versi softwarenya maka semakin tinggi pula spesifikasi komputer yang dibutuhkan dan otomatis semakin besar pula biaya investasinya.
Nah sekarang anda sudah tahu DAW mana yang paling cocok untuk kebutuhan anda, sekarang kita lanjutkan dengan bahasan lainnya.
Plug Ins, ini adalah software yang digunakan untuk menambah kemampuan dari DAW yang ada.
Plug Ins selain dibuat oleh produsen DAW juga dibuat oleh pihak ketiga atau disebut dengan istilah Third Party yang memang khusus membuat dan mengembangkan software jenis ini.
Arti dari Plug Ins adalah sebuah software yang dipasang didalam DAW.Setiap DAW sendiri telah mempunyai Plug Ins Standar bawaannya atau Built In .
Ada beberapa Plug Ins yang hanya bisa dibuka didalam DAW ada pula yang bisa juga dibuka diluar DAW yang disebut dengan istilah Stand Alone.
Contoh yang bisa dibuka didalam DAW seperti Waves Plug Ins dan yang Stand Alone seperti Amplitube.
Plug Ins ada yang berbentuk seperti Efek atau Sound Prosesor seperti Reverb, Delay, Chorus, Distorsi, adapula yang type Simulator , Audio Replacer dan Audio Editor bahkan yang hampir sama fungsinya dengan Virtual Instrument.
Plug Ins ini sangat penting dan sangat diperlukan untuk melengkapi kemampuan DAW yang ada karena banyak yang kualitasnya jauh lebih bagus dari Plug Ins standar yang sudah ada dalam DAW.
Plug Ins merupakan suatu kebutuhan dan kelengkapan dan menjadi "Senjata Andalan" dalam dunia Rekaman Digital karena kemampuannya.
Contohnya : Plug Ins seperti Amplitube bisa digunakan untuk merekam gitar tanpa kita harus membeli berbagai macam type dan merek amply dan efek gitar yang mahal biayanya karena didalamnya sudah banyak sekali pilihan Sound dan Aksesories untuk kebutuhan merekam gitar dengan kualitas tinggi pula.
Anda tinggal colokin gitar ke Soundcard lalu buka di DAW dan pilih Sound yang anda mau lalu rekam,sangat efisien dan efektif juga.
Plug Ins lain yang juga bisa digunakan untuk Mastering contohnya adalah Wavelab dan T-Racks.
Wavelab & T-Racks merupakan software yang paling banyak digunakan untuk melakukan Mastering.
Virtual Instrument merupakan suatu software yang digunakan untuk membuat musik dan berfungsi sebagai pengganti dari Instrumen Musik yang asli.Selain dari jenis alat musik asli adapula jenis Synthesizer atau Sound Module.
Contoh dari software tersebut adalah : Virtual Guitarist,Virtual Bassist, The Grand, BFD, EZ Drummer, dan Reason.
Software tersebut digunakan untuk memainkan instrumen musik sesuai dengan typenya.
Contoh : Virtual Guitarist digunakan untuk menggantikan instrumen gitar . Software ini berisi berbagai macam Sound dan Style gitar yang bisa dimainkan didalam DAW yang nantinya dirangkai menjadi sebuah aransemen musik.
Begitu pula dengan software Virtual Instrumen lainnya, jadi dengan software ini anda bisa membuat musik sendiri dengan lengkap tanpa harus menggunakan alat musik atau dibantu oleh orang lain karena selain softwarenya yang berfungsi sebagai Sequencer, juga telah dilengkapi dengan Sound Banknya.
Sangat efisien dan efektif, hal ini banyak dilakukan oleh para Penata Musik atau Arranger Professional sehingga mereka bisa kapan saja dan dimana saja membuat musik tanpa perlu repot - repot dan mengandalkan orang lain serta dengan biaya yang sangat hemat.
Sound Sample atau Sound Bank .Software ini mempunyai format Data Audio dari Sound Alat Musik yang dimainkan direkam dari Alat Musik yang asli maupun Synthesizer sesuai dengan jenisnya.Berbeda dengan Sound Module yang hanya mengeluarkan suara jika dimainkan bukan hasil direkam.
Sound Sample atau Sound Bank ini berfungsi untuk menambah atau memperbanyak pilihan untuk membuat aransemen musik. Biasanya Sound Sample atau Sound Bank ini juga merupakan bagian dari Software Virtual Instrumen dan adapula yang tersendiri.
Software ini juga bisa dibuka atau dimainkan dengan software Virtual Instrument yang ada. Ada beberapa Sound Sample yang mempunyai kompatibilitas yang tinggi artinya dapat dimainkan pada beberapa software Virtual Instrument dan adapula yang khusus dimainkan pada Software Virtual Instrumen tertentu saja karena memang dibuat oleh Produsen yang sama.Soundbank seperti itu disebut juga dengan istilah Expansion.
Contohnya misalnya BFD yang merupakan Software Virtual Instrumen Drum.BFD ini pada softwarenya juga telah dilengkapi dengan Sound Sample atau Soundbanknya juga. Jadi ketika dimainkan software ini telah ada "Isinya" jadi ada suaranya.Untuk menambah banyak pilihan dari variasi Sound dan Stylenya maka produsen dari BFD ini membuat Sound Sample dan SoundBank tambahan yang disebut dengan istilah Expansion tadi.
Sound Sample atau Sound Bank adapula yang harus dirobah atau di convert supaya bisa dimainkan dengan software Virtual Instrumen lain seperti Akai dan Reason.
Sound Sampel dan Sound Bank ada yang berjenis One Shoot ada pula yang berjenis Pattern.
Contoh jenis One Shoot misalnya suara atau sound dari snare drum,atau cymbal atau suara alat musik lainnya yg direkam hanya satu pukulan atau petikan saja.Nantinya data Oneshoot ini biasanya digunakan untuk mengganti suara dari track yang sudah direkam, misalnya akan dipakai untuk mengganti suara dari Track Snare yang sudah direkam supaya soundnya menjadi lebih bagus atau sesuai dengan kebutuhan dan selera kita.
Sedangkan yang disebut dengan Pattern adalah suatu data suara hasil rekam dari sebuah Pola Permainan, contohnya misalnya pada BFD ada Pattern untuk Style atau Jenis permainan Drum Rock yang direkam hanya satu bar yang nantinya akan digunakan untuk membuat aransemen drum pada sebuah lagu.
Ada Pattern drum yang lengkap, dimulai dari Basic Rhytmic Style,Intro,Outro,Fills dll, semuanya dirangkai dari awal sampe akhir lagu dan ada bagian yang dijadikan sebagai Basic Rhytmicnya yang patternya di ulang beberapa Bar yang dikenal dengan istilah Loop atau Looping.
Jadi ketika kita sudah mempunyai software Virtual Instrumen dan kita membutuhkan tambahan Sound dan Stylenya maka kita akan membeli software jenis Sound Sample dan SounBank ini, jenisnya pun macam - macam, ada Sound dan Sample dari Alat Musik asli baik yang modern maupun yang tradisional dan adapula Sound dan Sample hasil dari alat musik Synthesizer seperti pada software Reason dan Soundbank untuk Reason di namai dengan istilah Refill.
Setelah kita mengenal Jenis Software yang ada sekarang kita akan mulai memilih apa saja yang akan kita butuhkan.
Pertama, pilih saja salah satu DAW yang cocok dengan kebutuhan kita. Kita tidak perlu membeli berbagai macam DAW karena nantinya yang akan dipakai hanya satu DAW saja dan jika kita memakai lebih dari satu merek DAW maka kemungkinan Error atau Crash akan sangat tinggi karena akan terjadi konflik antar software yang sejenis karena di Instal di OS atau Window dan Direktori yang sama.
Jadi anda tidak perlu membeli software Cubase versi 1 sampe 5 atau Nuendo 1 sampe 4 pilih saja versi terakhir karena paling Up to date & telah disempurnakan .Jangan pula membeli campuran Cubase, Nuendo, Protools dll karena selain pemborosan juga nantinya tidak akan dipakai semuanya.Jadi seperti sudah saya tulis di atas, apa target anda lalu tentukan pilihan anda.
Kedua, mulai menambah dengan Plug Ins, karena nanti pasti akan diperlukan . Belilah Plug Ins yang cocok atau compatible dengan DAW yang anda pakai karena belum tentu semua Plug Ins cocok dengan DAW yang anda pakai dan beli yang lengkap jenisnya artinya ada beberapa type Plug Ins dan tidak semacam saja.Contohnya ada Plug Ins untuk Gitar, Bass, Drum, Mic atau Vocal , ada juga type Sound Modulenya. Jangan beli yang satu type saja , misalnya atau Sound Prosesor atau Reverb, Delay, Chorus semua, sedangkan yang lain yang lebih penting tidak ada.
Dengan kedua jenis software diatas anda sudah bisa melakukan Recording, Mixing dan Mastering, sedangkan jika anda ingin melengkapi supaya bisa sekalian membuat Aransemen Lagu atau Musik dengan komputer anda, maka anda tinggal menambahkan software Virtual Instrumen Plus Sound Sample atau Soundbanknya sesuai dengan kebutuhan anda.
Ketiga, belilah yang Full Version jangan yang Demo karena akan habis masa pemakaiannya. Yang Full Version biasanya dilengkapi dengan Serial Number atau Crack atau Patch atau Reg.Editor sehingga software yang di instal bisa berjalan dengan normal dan tidak dibatasi waktu kadaluarsa.Yang benar - benar Full Version biasanya mempunyai isi dan data yang lengkap, seperti contoh pada Cubase 5.1 yang ad di Blog ini tidak hanya berisi Installernya saja tapi lengkap dengan Additional Content seperti Plug Ins dari Third Party, Tutorial, Dongle dan Installer lainnya hingga jumlah filenya menjadi untuk 2 dvd.Proses instalnya pun berbeda dengan yang Semi Full Version.Selain itu yang Semi full seringkali tidak menyertakan Fixed Bugs atau perbaikan dan penyempurnaan software itu sendiri sehingga tidak berjalan normal sehingga gampang Crash dan Error.
Adapula software hasil Download yang tidak sempurna, walaupun jumlah filenya besar tapi sebetulnya tidak seperti yang Full Version karena ada beberapa file yang masih "mentah".
Demikian artikel ini saya persembahkan untuk anda semua, khususnya bagi para Costumer Lonewolfblues supaya bagi anda yang belum paham maka akan tau dan mengerti sehingga tidak akan salah memilih dan membeli ( lagi?) ..Sedikit catatan, seringkali ada beberapa software yang oleh Antivirus di deteksi sebagai Virus.Hal itu sudah biasa pada software dengan sistem Crack, Patch atau Reg.Edit karena memang Crack,Patch atau Reg.Edit membuat sebuah software menjadi berjalan normal seperti yang ori dengan cara meng Cracknya, dengan di Patch dengan di Edit Reg. pada Sistem atau Window, sehingga semua software yang bertujuan merobah Sistem maka akan dianggap sebagai Threat atau ancaman bagi Antivirus, sehingga Antivirus melakukan perlindungan dengan cara pencegahan yaitu mendeteksi sebagai Virus, karena Virus itu sebenarnya adalah suatu program yang berfungsi untuk merusak Sistem atau Window sedangkan Crack,Patch dan Reg Edit bukan merusak tapi merobah atau menyesuaikan sistem dengan software.
Jadi ketika ada sebuah software atau komponennya yang oleh antivirus di deteksi sebagai virus , itu wajar - wajar saja dan belum tentu virus karena sekarang anda sudah tau bahwa virus & Crack,Patch dan Reg Edit itu adalah sama - sama program tapi yang berbeda '"Tujuan Hidupnya" hanya saja keburu "di amankan" oleh antivirus yang "Over Protected" dan "Gak Gaul Geeto Lho".
Jika itu terjadi, cukup Disable atau UnInstal dulu antivirus yang anda pakai sebelum mengInstal Software dan anda tak perlu panik apalagi putus asa ( karena dosa) .. apalagi sampai mengancam "keselamatan" penjual softwarenya..nanti klo begitu anda bisa malu sendiri karena ketauan Nubi ..nyantai aja lagee .
Ok nanti saya akan lanjutkan dan tambahkan lagi dengan artikel lainnya yang juga sama - sama bermanfaat untuk kita semua ..
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.